Goresan
mentari mulai menyeruak ke langit-langit pagi ini. Hari ini komunitas kami akan
melaksakan aksi penggalangan dana bagi korban bencana asap di Sumatra dan
Kalimantan. Berbagai persiapan sudah dilakukan seminggu sebelum hari-H. Kali
ini kami membuka bazar pakaian murah di sekitar kampus. Sebelum pakaian
tersebut dijual, para WKK (Wanita Komunitas Kongkrit) dan PKK (Pemuda Komunita
Kongkrit) saling membantu untuk mengangkut, membersihkan dan merapikan pakaian
di salah satu rumah relawan. Tidak tanggung-tanggung, pemilihan lokasi yang
strategis juga menjadi perhitungan penting bagi agenda kami hari ini. Pagi ini,
atribut-atribut lain yang diperlukan telah dipersiapkan.
Satu persatu para
relawan Komunitas Kongkrit berdatangan di area pelataran GWW (Graha Widya
Wisuda) IPB. Sesaat baru memulai menggelar dagangan kami, para ibu-ibu dan
teteh-teteh yang akan melaksanakan senam langsung mengelilingi kami. Beberapa
ada yang hanya sekedar melihat dan juga tidak sedikit yang berminat untuk
membeli. Tawar-menawar terjadi. Tak lupa pula kami sampaikan kepada mereka
bahwa hasil penjualan pakaian ini 100% akan disumbangkan untuk korban bencana
asap di Sumatra dan Kalimantan. Yah! Memang harus diperjelas peruntukan
kegiatan kami kepada masyarakat. Beberapa orang juga ikut memberikan sumbangan
langsung untuk korban bencana asap. Selain beberapa karung pakaian yang telah
dijual, adapula beberapa kardus pakaian dari para donatur yang masih berdatangan.
Kami pun semakin bersemangat untuk mempromosikan jualan pagi ini. Sesaat bazar
kami pun sepi, karena kebanyakan pelanggan merupakan peserta senam. Setelah
kegiatan senam usai, stand kami mulai didatangi oleh ibu-ibu dan teteh-teteh
bahkan kakek-kakek. Ada yang ikut membeli, ataupun hanya sekedar melihat-lihat
karena ramai para mahasiswa, pakaian dan banner #MelawanAsap seta
#KomunitasKongkrit terpajang di sekitar mereka. Matahari mulai naik, para
pembeli mulai meninggalkan kami satu persatu. Pakaian yang masih tersisa mulai
dilipat satu persatu oleh para relawan WKK. Sesaat itu, tiba-tiba ada seorang
bapak dengan pakaian yang sangat nyentrik
menggunakan motor matic-nya datang
menghampiri kami. Ia menanyakan apa yang kami jual beserta kisaran harga yang
kami tawarkan. Ia juga menanyakan perihal kegiatan yang sedang kami lakukan.
Gaya bicaranya yang khas dan dan kalimat unik selalu muncul setiap saat selesai
memilih baju yang kami tawarkan dan pas menurutnya. “menarik hatiku” katanya
sambil mengembalikan pakaian yang dirasanya cocok untuk ia kenakan. Kami pun
tersenyum-senyum melihat bapak ini yang semangat membeli pakaian murah yang
kami tawarkan. Di antara para pembeli lainnya, bapak inilah yang paling banyak
membeli dagangan kami hari ini. Sebagai pelanggan terakhir kami yang juga
sangat unik, kami mengabadikan momen ini bersamanya. Sebelum si bapak beranjak
pergi, ada do’a yang saling kami selipkan satu sama lain. Terima kasih Allah,
Engkau tutup kegiatan Komunitas Kongkrit hari ini dengan semangat dan keceriaan
melalui si bapak ‘Menarik Hati’ dan kami tahu bahwa Komunitas Kongkrit juga
masih mampu menarik hati bagi para hambanya yang ingin berbagi. (fsf)
No comments:
Post a Comment