Sunday 24 May 2015

Mengembangkan Komunitas dengan Menjadi Lateralis

Adakah diantara rekan sekalian yang tahu Visual Cerdas Indonesia?

Hmm.. mungkin hampir semua mengetahui namanya pun baru dari tulisan ini. Visual Cerdas Indonesia adalah sebuah TEROBOSAN. Wadah yang dikemas sangat kreatif yang menghubungkan komunitas desainer dengan komunitas pengajar. Sehingga, para pengajar yang sadar dengan kebutuhan sarana ajar yang kreatif dapat memperolehnya melalui para desainer yang dengan kesadaran menyisihkan waktu mereka untuk mendesain sarana visual yang menarik sebagai sarana ajar.

Sederhana sebetulnya. Hanya saja butuh kreatifitas.

Kreatifitas telah membawa banyak manusia pada lompatan prestasi. Ya, lompatan.
Tentu kawan-kawan sekalian akan dengan mudah membedakan mana 'jalan' mana 'lompat'. Jalan adalah akumulasi dari langkah kaki yang hampir konsisten, sistemik dan linier. Namun lompat, adalah momentum yang hanya akan bisa dilakukan oleh mereka yang tahu persis bagaimana berjalan dengan baik. Mengelolanya dulu sebelum melakukan lompatan, apakah perlu dilakukan dengan mempercepat jalan (lari) atau bisa dilakukan secara langsung.

Lalu apa hubungannya dengan kreatifitas?
Kurang lebih penjabarannya mirip.

Selama ini kita mengenal istilah kemampuan kognitif dan keterampilan bepikir. Kemampuan kognitif akan dipengaruhi oleh pola berpikir, atau suatu kumpulan persepsi yang dibentuk dari pengalaman atau pelajaran masa lalu. Sedangkan ketrampilan berpikir merupakan kemampuan untuk menggunakan kumpulan pola berpikir. Kemudian kemampuan kognitif akan berkembang menjadi berpikir vertikal, sedangkan ketrampilan berpikir akan menjadi berpikir lateral. 

Ide yang baru merupakan hasil dari berpikir lateral, dan kadang bukan sesuatu yang dapat membantu seseorang, tetapi ketika ide yang bagus ditemukan, biasanya bukan atas hasil yang secara jelas terlihat namun bisa saja muncul sebagai sesuatu yang tidak mungkin dan dimunculkan dalam bentuk humor. Maka ide yang dihasilkan dari dari cara berpikir yang ada, akan disebut sebagai Kreativitas.

Berpikir lateral biasanya dilakukan dengan  menggunakan inspirasi dan imajinasi untuk memecahkan masalah dengan melihat dari perspektif yang tak terduga. Berpikir lateral meninggalkan pemikiran cara konvensional, dan membuang sesuatu yang biasanya akan dilakukan kebanyakan orangKontroversial, bukan konvensional. Gebrakan, tidak lagi gerakan. 

Dari `Āisyah, dengan sanad yang valid, beliau berkata,
كاَنَ رَسُولُ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْه وَسلّم يُحِبّ التَّيَمُّن فِي شَأْنِه كُلّهِ
“Adalah Nabi—shallaLlāhu `alaihi wa sallam—menyukai memulai dengan (anggota tubuh) yang kanan dalam segala hal (yang baik).” (Riwayat al-Bukhāri: I/165/416 dan Muslim: I/226/268, dan ini adalah lafazh Muslim)

Mendahulukan anggota tubuh yang kanan tidak terbatas dalam memakai sendal, bersuci dan yang semisalnya. Dalam perspektif banyak hal, semisal bisnis, prinsip ‘kanan’ tersebut berlaku. Berdasarkan penjelasan Ary Ginanjar dalam ESQ-nya, kutipan hadits di atas mengindikasikan untuk memulai dengan otak kanan. Selanjutnya barulah dijabarkan dengan otak kiri. Itu artinya, intuisi dulu baru analisis. Pada kenyataannya, memang tidak ada pelaku bisnis yang berani menyepelekan intuisi.

Nah kembali pada yang saya contohkan pada awal tulisan.
Apa yang dilakukan oleh Visual Cerdas Indonesia adalah gebrakan. Sederhana tapi mengena. Mereka tidak merangkak sebagai komunitas kecil yang menjadi viral tetapi langsung lompat dengan mewadahi kebutuhan dua komunitas. Sehingga mereka jadi wadah yang unik karena jadi tempat berkumpulnya pengajar dan desainer yang sama-sama peduli untuk mendidik dengan kreatif.

[roSe]


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
#quizkongkrit

Masih berhubungan dengan berpikir lateral.
Kemarin lewat panitia Aksi galang Dana untuk Rohingya ada kuis yang akan diberikan pada peserta aksi. Lalu saya titipkan 2 pertanyaan pada panitia.

Berikut adalah soalnya :

  1. A boy and a girl are sitting on the porch. "I'm a boy," says the child with black hair. "I'm a girl," says the child with red hair. If at least one of them is lying, who is which?
  2. A police officer saw a truck driver clearly going the wrong way down a one-way street, but did not try to stop him. Why? 
Pertanyaan diatas adalah 'Lateral Questions'.
Jika kawan-kawan mendapat esensi dari tulisan pendahuluan, maka tentu akan langsung mengerti apa kira-kira arti Lateral Question.

Ya, menjawab lateral question merupakan salah satu cara untuk melatih kemampuan berpikir lateral. Tidak ada jawaban benar atau salah. Tetapi yang ada adalah jawaban kreatif atau super kreatif :)
Pada pertanyaan pertama, siapa yang berbohong?
Jika kreatif, ada baanyak sekali jawaban yang bisa kita berikan. Contoh, kebanyakan akan menjawab : dua-duanya berbohong. Sebab jika salah satu berbohong, pasti yang satunya pun demikian. Jika terlalu banyak jawaban ini, maka jawabannya tidak menarik lagi ya? hehehe. 
Memang itu jawaban yang boleh dikatakan benar. Tapi ingat, bukan soal benar salah, tapi kreatif atau super kreatif. 
Bagaimana jika begini:
  • Mana mungkin cowok cuma duduk di beranda (porch). Gak cowok bingits. Cowok tuh ya maen di halaman. Lari-larian, kotor-kotoran, naik pohon, dsb. Berarti yang bohong yang ngaku dia cowok :D >_< Jawaban agak maksa ini saya dapat di salah satu forum
  • Di premis terakhir, ada prasyarat pertanyaan, If one of them is lying. Bagaimana jika yang dimaksud bukan bohong (lying) tapi adalah lying down (bersandar) :D Kena deh. Berarti keduanya jujur. Trust the kid bro! :p
  • Bagaimana jika hanya ada satu anak disana? Seorang anak lelaki di beranda yang sedang menggambar seorang anak perempuan sedang minum teh sore hari di teras rumahnya? :D Jadi yang berbohong ya si anak lelaki ini. 
Pada pertanyaan kedua, kita pun bisa dengan kreatif membuat jawaban. Jawaban paling umum mungkin adalah Si Polisi tidak menangkap si Supir karena ia berjalan (walking), tidak sedang menyetir (driving). 
Jawaban yang mungkin lain :
  • Si Polisi kan lagi di barbershop brow, masa mau ngibrit gitu aja. (dengan catatan si supir memang sedang mengendarai truk)
  • Lah si Polisi kan liatnya di TV  :D :D :D
  • Kan ngelawan arusnya cuma foto di koran :D :D
Nah, untuk mengukur seberapa liniernya atau lateralnya kita, bisa dilihat dari reaksi setelah menjawab soal dan bagaimana kita menghadapi soal tersebut. Seorang lateral, akan berimajinasi seluasnya untuk menemukan alternatif jawaban.
Sedangakan seorang linier akan mencoba mencari jawaban yang benar :)

Nah, saatnya pengumuman.
Dari beberapa yang mengirimkan jawaban. Kebanyakan berupaya menjawab dengan benar.
Tapi jujur yang paling saya suka adalah jawaban dari Mas Dafit:
  1. Sinar mengaburkan warna. Sehingga sebetulnya keduanya adalah  lelaki berambut hitam. Suka melihat kan rambut kemerahan karena sinar matahari? Berarti si Rambut Merah sebetulnya adalah lelaki juga.
  2. Polisi bensinnya habis. Haha, ini singkat tapi jawaban yang konkrit, masuk akal & yang paling penting berbeda dari yang lain.
Congrats Mas Dafit! :D


No comments:

Post a Comment